Tanggal :26 April 2024

Blue Economy Tawarkan Solusi Keseimbangan Ekonomi dan Lingkungan

Laut merupakan 71% bagian dari planet ini dan menyediakan begitu banyak manfaat bagi makhluk hidup. Sebagai negara kepulauan (archipelagic state) yang dikelilingi lautan, Indonesia memiliki potensi laut yang sangat besar, tak hanya berpotensi sebagai sumber energi bersih dan terbarukan, namun juga sisi sumber daya perikanan. Seperti yang diketahui, sektor perikanan sejauh ini cukup bereperan dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Karena perikanan saat ini mengarah ke proses industrialisasi maka harus mampu menjaga keberlanjutan usaha dengan tetap memperhatikan keseimbangan dan kelestarian perairan. 

Namun, kondisi lingkungan perairan saat ini semakin menurun dikarekanan bencana alam yang semakin sulit diprediksi, ulah manusia yang tidak bertanggung jawab bahkan menunjukkan sikap tidak peduli lingkungan, terutama pencemaran yang disebabkan oleh sektor industri. Menurut Yunus Fransiscus M,Sc., selaku ketua Pusat Studi Lingkungan (PSL), menerapkan Green Economy sudah menjadi lonjakan, namun akan lebih bagus lagi bila konsep Blue Economy ini juga diterapkan pada industri-industri di Indonesia. Apa itu Blue Economy dan mengapa perlu diperkuat penerapannya?

Konsep Blue Economy pertama kali digagas oleh Prof. Gunter Pauli dalam bukunya yang berjudul The Blue Economy, 10 Years, 100 Innovations, 100 Million Jobs, yang menggambarkan potensi manfaat teorinya meliputi perlindungan lingkungan hidup komunitas dunia, pelestarian sumber daya alam, inisiatif pengurangan biaya industri dengan pengalihan pada konsumsi energi hijau, bersih, hasil daur ulang atau terbarukan. 

Blue Economy memang tidak harus ekonomi kelautan, tetapi konsep ini sangat cocok dan memiliki potensi lebih besar untuk pembangunan di sektor kelautan dan perikanan. Konsep ini mengedepankan optimalisasi sumber daya perairan yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui berbagai kegiatan yang inovatif serta kreatif dengan tetap menjamin keberlanjutan usaha dan kelestarian lingkungan. Ekonomi biru mengedepankan efesiensi yang mendorong adanya pengembangan investasi dan bisnis perikanan dengan tetap menjaga lingkungan.

Prinsip Blue Economy menggunakan bahan baku dari alam secara efisien, tidak menyisakan limbah, sistem produksi berkelanjutan serta kaya inovasi dan adaptasi teknologi ramah lingkungan yang memberikan dampak sosial yang luas. Teknologi yang dikembangkan dapat berupa hasil adopsi teknik yang digunakan paus dan lumba-lumba dalam “menjaring” mangsa secara efektif dengan gelembung udara (bubble) atau pengembangan teknologi kapal nelayan yang bebas bahan bakar fossil, sumber energi di dapat dari penggunaan layar yang sekaligus berfungsi sebagai double – sided solar panel dan arus laut.

Contoh kebijakan blue economy yang berhasil diimplementasikan di Indonesia adalah pengembangan wilayah blue economy di Pulau Lombok dan Nusa Penida yang bekerja sama dengan Food and Agriculture Organization (FAO). Hal ini disampaikan oleh Sharif C. Sutardjo selaku Menteri Kelautan dan Perikanan.  

Hasil yang diharapkan dari penerapan Blue Economy penambahan nilai ekonomis dengan zero waste akan membuka peluang usaha baru dan berbanding lurus dengan penambahan jumlah lapangan pekerjaan yang dibutuhkan. Seluruh bahan baku yang termanfaatkan tidak akan menimbulkan limbah sehingga keberlangsungan usaha dan sumber daya alam terjamin.

Sumber:

https://ubaya.ac.id/2018/content/interview_detail/96/Blue-Economy-Berikan-Manfaat-Lebih.html

https://media.neliti.com/media/publications/195563-ID-blue-economy-kesimbangan-perspektif-ekon_5haxhot.doc

https://www.merdeka.com/sumut/5-manfaat-laut-laut-bagi-kehidupan-makhluk-hidup-produksi-oksigen-lebih-banyak-kln.html

https://money.kompas.com/read/2021/08/16/121100426/indonesia-perlu-blue-economy-apa-itu-?page=all

https://www.google.co.id/amp/s/www.suarasurabaya.net/kelanakota/2014/Konsep-Blue-Economy-Penting-bagi-Indonesia/%3famp

https://m.antaranews.com/berita/351851/iptek-kunci-pengembangan-blue-economy

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »