Tanggal :29 March 2024

Toraja International Festival 2021 Dorong Kebangkitan Ekonomi Kreatif

Indonesia merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih banyak lainnya. Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu sesuai dengan semboyannya, yaitu Bhineka Tunggal Ika yang artinya “meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu jua”. Keragaman budaya turut serta didukung oleh geografis wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berbentuk kepulauan sehingga wilayah-wilayahnya terpisah oleh lautan.

Salah satu budaya Indonesia yang menarik perhatian adalah budaya dari Suku Toraja yang khas nan unik hingga mendunia. Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasinya diperkirakan sekitar satu juta jiwa. Sekitar 500.000 di antaranya masih tinggal di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa. Mayoritas suku Toraja memeluk agama Kristen, sementara sebagian menganut Islam dan kepercayaan animisme yang dikenal sebagai Aluk To Dolo. Pemerintah Indonesia telah mengakui kepercayaan ini sebagai bagian dari Agama Hindu Dharma.

Sumber: indeksnews.com

Menyoroti tradisi peradaban kuno Toraja, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia menggelar Toraja International Festival (TIF) yang rutin diselenggrakan. Tahun ini pagelaran TIF 2021 merupakan event ke-9 kalinya. Event ini diadakan pada 4 September 2021 di Desa Rante Buntu Pempon, Rantepao, Toraja Utara. Untuk bisa menjadi saksi dari indahnya peradaban manusia Indonesia yang sangat unik dan menarik tersebut, Franki Raden selaku Pelaksana dan penggagas TIF 2021 mengajak masyarakat ikut serta menonton TIF 2021 secara hybrid, program festival TIF ini dapat diakses gratis melalui Youtube Lokaswara Project, pada 12 September 2021 pukul 20.00 WIB.

Direktur Event Daerah di Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Wisata Kemenparekraft Reza Pahlevi mengatakan, Toraja Internasional Festival telah menjadi sebuah ajang tahunan di Kabupaten Toraja Utara (Torut) atas gagasan pemerintah kabupaten setempat. “Tentu ini menjadi upaya-upaya kita dalam membantu pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak saat ini, sekaligus bukti pariwisata mulai bangkit,” jelasnya.

Pada tahun ke-9 ini, TIF mengusung tema Beauty of Ancient Civilization atau indahnya Peradaban Purba. Tema tersebut dipilih untuk melestarikan dan mengenalkan kembali kesenian dan budaya tradisional yang hampir punah. Harapannya, event TIF bisa menghibur penonton sekaligus mengedukasi tentang berbagai kesenian dan budaya yang sudah eksis sejak zaman dulu yang mungkin akan sulit ditemui di tempat lain.

Sumber: makassar.terkini.id

Pelaksana dan penggagas TIF 2021 Franki Raden mengatakan, tahun 2021 ini TIF ke-9 juga akan memberikan fokus kepada penampilan kesenian tradisional Toraja dan Sulawesi Selatan.Toraja Internasional Festival 2021 menampilkan grup-grup yang masih menjaga kelestarian budaya khas Toraja dan Sulawesi Selatan yang sudah ada sejak lama. Salah satunya adalah kelompok penyanyi dan penari Ma’nimbong dan Ma’dandan yang merupakan sebuah musik tutur vokal dengan berusia mungkin sudah ribuan tahun dan merupakan prototip musik vokal di dunia jika ditinjau dari konsep estetika dan struktur komposisi musik tersebut. Hal ini merupakan keistimewaan utama dari festival tahun ini.

Sumber: facebook.com/piatorayashare

Sarlota Yohanis Gau adalah perempuan berumur 77 tahun yang tampil menyuguhkan tarian khas Toraja yakni Tari Ondo Samalele yang separuh dari penarinya tergolong kelompok lansia. Penari bersama pengiring (pemukul gendang) berjumlah 19 orang. Tarian ini kerap dipertunjukkan pada acara peresmian rumah adat Toraja. Sarlota mengaku dirinya tidak hanya antusias menjadi pengisi acara pada perhelatan akbar tersebut, tetapi juga merasa masih harus bisa mengambil bagian dalam acara besar di usia senjanya. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk antusias warga.

Pepe Pepe Baine, kesenian teatrikal bernuansa magis merupakan kesenian kuno lainnya yang ditampilkan di TIF 2021. Mengangkat komunitas suku Toraja yang tinggal di desa-desa otonom dan relatif tidak terekspos oleh dunia luar, acara ini menjadi strategi Kemenparekraf dalam menyukseskan pariwisata dan perekonomian kreatif di segala lini.

Saat pembukaan acara, Sandiaga Uno selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia mengatakan, “Kita harus membuktikan bahwa industri pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan salah satu jalan keluar pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi Covid-19. Karena itu, tren acara yang kami gelar saat ini akan berfokus pada unsur Localize, Personalize, Customize, dan Smaller in Size”. Sandiaga menambahkan, bahwa setiap acara harus melibatkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal, mulai dari dampak ekonomi maupun pariwisata.

Toraja Internasional Festival (TIF) mencatat sebuah peningkatan yang signifikan terhadap ekonomi  dan pariwisata di Sulawesi Selatan. Pada tahun 2015, TIF mengalami peningkatan sebanyak 300% dalam pariwisata domestik dan internasional di Toraja utara. Meski tahun ini dilakukan secara hybrid dan ditargetkan untuk tidak menjangkau pengunjung langsung sebanyak tahun-tahun sebelumnya, Sandiaga percaya bahwa acara tahun ini dapat membawa perubahan positif dengan langkah yang inovatif.

Sebagai bagian dari rangkaian acara Kharisma Event Nusantara yang merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mendorong kebangkitan ekonomi kreatif di Indonesia. Agar tetap saling menjaga dan melindungi, perhelatan ini tentunya dilakukan dengan mengikuti serta menerapkan protokol kesehatan covid-19 sesuai kebijakan. TIF 2021 digelar dengan penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability) yang ketat.

Toraja Internasional Festival (TIF) 2021 yang dilaksanakan secara hybrid tahun ini dihadirkan untuk memberikan pengalaman istimewa bagi pengunjung dalam menikmati Tana Toraja, sekaligus meningkatkan perekonomian di daerah tersebut, terlebih Toraja sejak lama memikat atensi dunia lewat kesenian dan budayanya yang magis. Mulai dari pemakaman tebing leluhur, ritual pemakaman, hingga arsitektur monumentalnya sehingga selalu menjadi tempat yang ramai dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun internasional.

Referensi:

https://www.google.co.id/amp/s/radarjogja.jawapos.com/jateng/2021/09/09/toraja-international-festival-2021-targetkan-pertumbuhan-ekonomi/amp/

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Suku_Toraja

https://www.google.co.id/amp/s/lombokpost.jawapos.com/nasional/09/09/2021/toraja-international-festival-2021-targetkan-pertumbuhan-ekonomi-di-toraja/amp/

https://sulsel.suara.com/read/2021/09/07/064356/toraja-international-festival-2021-sukses-digelar-di-tengah-pandemi-covid-19?page=all&_gl=1*bf444z*_ga*YW1wLVdVemlsVV9YYmI3NnZqcVNJUENZQmEwY2NISHN0U1N5d3I1b1NVUUt5bFJ6UnUwT0dGU3U5d3BsaFoyTFBscm4.

https://www.indonesia.travel/event/id/categories/cultural/nantikan-segera-yang-spesial-dari-toraja-international-festival-2021

Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »