Tanggal :20 April 2024

Melihat Detail Arsitektur Museum Nasional Qatar

Pesona dari Museum Nasional Qatar | Foto: Tarek Suman, Unsplash

Museum Nasional Qatar adalah konstruksi unik yang bentuknya menyerupai agregat kristal mineral seperti mawar gurun, dirancang oleh, Jean Nouvel. Nouvel merupakan salah satu pemenang Penghargaan Arsitektur Pritzker, sebuah penghargaan tahunan untuk menghormati arsitek yang telah membangun karya dengan kombinasi kualitas talenta, visi, dan komitmen untuk kemanusiaan dan lingkungan melalui arsitektur. Dibuka pada 28 Maret 2019, museum baru ini menggantikan Museum Nasional Qatar lama yang didirikan pada tahun 1975 oleh Emir Khalifa bin Hamad Al Thani untuk menggambarkan sejarah dan budaya Qatar. 

Museum Nasional Qatar merupakan kompleks arsitektur yang berukuran seluas 400 x 250 meter dengan tinggi hingga 40 meter, dibangun dari 539 elemen berbentuk cakram yang berbeda, masing-masing dengan diameter hingga 87 meter. Geometri kompleks eksterior bangunan dilanjutkan di dalam museum, menciptakan spasial yang unik.  

Tampak dari cakram pembentuk Museum Nasional Qatar | Foto: Elissar Haidar, Unsplash

Terdiri dari serangkaian cakram yang saling terkait berbagai dimensi dan ukuran, struktur tersebut menyajikan geometri organik dan cair yang seakan naik dari tanah. Cakram ini tersebar secara tidak teratur untuk menciptakan organisasi spasial baru pada plot persegi panjang. Fasad kaca mengisi ruang kosong di antara cakram. Mullion perimeter terbagi ke langit-langit, lantai dan dinding, memberikan tampilan kaca buram jika dilihat dari luar. Elemen pemutus sinar berbentuk cakram yang dalam membentuk filter sinar matahari yang masuk.

Interior Museum Nasional Qatar | Foto: Tom Ferguson

Museum Nasional Qatar dirancang untuk mengurangi kompleksitas pendinginan di gedung. Ruang rongga antara panel digunakan sebagai zona penyangga termal dan banyak proyeksi membentuk area teduh di fasad. Alat pencahayaan LED ERCO juga digunakan untuk menciptakan solusi pencahayaan yang sangat hemat sumber daya dengan pembangkit panas.

Lapisan luar bangunan terbuat dari beton bertulang serat kaca berkinerja tinggi yang memiliki warna yang sama di dalam dan di luar gedung. Lapisan ini tersegmentasi menjadi serangkaian panel di sepanjang cakram bangunan, masing-masing berdiameter 46 hingga 285 kaki. 

Kompleks ini juga mencakup Istana Kerajaan Sheikh Abdullah bin Jassim Al Thani, sebuah bangunan bersejarah abad ke-20 yang dilestarikan dan dipulihkan. Seiring dengan area pameran, museum ini berisi auditorium 213 kursi, ruang belajar, pusat penelitian, dua toko, dua kafe, restoran atap, dan taman dengan kebun raya, taman patung, laguna buatan, taman bermain anak-anak, dan berbagai fasilitas.

Penulis: Mia Patricia | Ilustrasi: Rizky Sabilurrasyid

Referensi:

  1. https://archello.com/project/qatar-national-museum
  2. https://architizer.com/blog/practice/details/national-museum-of-qatar/
  3. https://id.wikipedia.org/wiki/Penghargaan_Arsitektur_Pritzker
  4. https://properti.kompas.com/read/2018/05/03/141318621/national-museum-of-qatar-terinspirasi-mawar-gurun?page=all
  5. https://www.erco.com/en_us/projects/culture/new-national-museum-of-qatar-7113/
  6. https://www.inexhibit.com/mymuseum/national-museum-qatar-architect-jean-nouvel/
Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Translate »