Drive thru adalah jenis layanan pesan bawa pulang yang telah dilakukan berbagai jenis lini bisnis. Dalam hal ini, pelanggan dapat menggunakan suatu layanan atau membeli suatu produk tanpa perlu meninggalkan kendaraan.
Cara ini pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada dekade 1930-an oleh Jordan Martin, kemudian saat itu menyebar ke negara lain. Drive thru pertama yang pernah tercatat adalah layanan teller bank oleh Grand National Bank di St. Louis, Missouri pada 1930.
Seiring berjalannya waktu, drive thru terlihat sebagai solusi bisnis di dalam memberikan pelayanan yang cepat dan mudah. Tidak hanya bagi konsumen, tetapi juga untuk pelaku bisnis. Ketika banyak yang memilih layanan drive thru, maka jumlah konsumen yang diurus oleh para karyawan menjadi lebih banyak. Tentunya karena lebih cepat dan mudah dalam memberikan pelayanan bisnis. Itulah mengapa drive thru semakin digemari di seluruh dunia.
Di Indonesia, drive thru sendiri mulai dipopulerkan oleh bisnis restoran cepat saji dan kedai kopi, khususnya mereka yang bekerja sama langsung dengan Amerika Serikat. Beberapa bisnis makanan dan minuman yang menyediakan drive thru di Indonesia, yaitu McDonald’s, KFC, dan Starbucks.
Tahun demi tahun berselang, kini layanan drive thru bukan hanya milik restoran cepat saji. Berbagai bidang mulai memberikan layanan ini kepada pelanggannya, seperti bank yang memberikan layanan ATM drive thru, supermarket bahkan Samsat di Indonesia memberikan layanan Registrasi dan Identifikasi Kendaraan Bermotor (Ranmor), Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan lainnya secara drive thru.
Bahkan semenjak berlakunya protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19, pelaksanaan vaksinasi mengalami modifikasi. Agar bisa meminimalisir kontak dengan orang lain, pemerintah menginisiasi layanan vaksinasi tanpa turun, atau dikenal juga dengan vaksinasi drive thru. Metode ini dilakukan di ruang terbuka, seperti di parkir rumah sakit atau suatu lapangan luas.
Selain bisa menjaga jarak dengan orang lain, vaksinasi drive thru memungkinkan sirkulasi udara bertukar dengan cepat. Orang yang divaksin pun tetap merasa nyaman, karena bisa mengantri, menunggu, dan divaksin dari mobil.
Jadi, layanan drive thru sendiri terbilang bukan hal asing lagi, bahkan untuk negara Indonesia. Hal itu karena penerapannya sudah banyak dilakukan, sehingga layanan tersebut semakin digemari, terutama oleh para pengendara. Nah, apakah Smart People sering menggunakan layanan drive thru? Bagikan jawaban kalian di kolom komentar, ya!
Penulis: Wanda Marissa | Ilustrator: Arsy Eric
Leave a Reply